Kalajengking adalah sekelompok hewan
beruas dengan delapan kaki (oktopoda) yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Archnida . Kalajengking masih berkerabat
dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Ada sekitar 2000 jenis kalajengking.
Semua
spesies kalajengking memiliki bisa.
Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoksin (racun saraf). Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius
lepturus yang memiliki
bisa sitotoksik (racun sel). Neurotoksin terdiri dari protein kecil dan juga natrium dan kalium,
yang berguna untuk mengganggu transmisi saraf sang korban. Kalajengking
menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah
dimakan.
Bisa
kalajengking lebih berfungsi terhadap artropoda lainnya dan kebanyakan kalajengking
tidak berbahaya bagi manusia;
sengatan menghasilkan efek lokal (seperti rasa sakit, pembengkakan). Namun
beberapa spesies kalajengking, terutama dalam keluarga Buthidae dapat berbahaya bagi manusia. Salah
satu yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, dan anggota
dari genera Parabuthus, Tityus, Centruroides,
dan terutama Androctonus. Kalajengking yang paling
banyak menyebabkan kematian manusia adalah Androctonus australis.
Kalajengking
purba muncul pada pertengahan Masa Paleozoikum, kira-kira 400 juta tahun yang
lalu. Berbeda dengan kalajengking pada umumnya, bentuk kalajengking purba lebih
sederhana. Tubuhnya terdiri dari banyak ruas-ruas yang terlindung cangkang
tipis. Perbedaan lainnya adalah ukuran tubuh beberapa jenis kalajengking purba
yang mencapai 100 kali ukuran kalajengking masa sekarang, 2 hingga 3 meter.
Selain itu, kalajengking purba juga hidup di air.
No comments:
Post a Comment